Jumat, 09 Januari 2009

Antara Tidur Dengan Tidur

Sewaktu berangkat tidur,
sadar ataukah tidak, bersyukur ataukah tidak, mau ataukah tidak,
aku dan kamu harus menutup bacaan hari itu,
harus menyerahkan jiwa itu kepada Dia Yang Maha Memegang Jiwa,
lalu kehendak Dialah yang berlaku,
terserah Dialah jiwa itu mau diapakan,
mau dipegang terus ataukah mau dilepaskan lagi.


Ketika bangun tidur,
sadar ataukah tidak, bersyukur ataukah tidak, mau ataukah tidak,
aku dan kamu harus membuka bacaan hari itu,
harus menerima jiwa itu dari Dia Yang Maha Melepaskan Jiwa,
lalu kehendakkulah dan kehendakmulah yang berlaku,
terserah akulah dan terserah kamulah jiwa itu mau diapakan,
mau dikotori ataukah mau dibersihkan.

Maka ketika bangun dari tidur itu,
sadar ataukah tidak, bersyukur ataukah tidak, mau ataukah tidak,
aku dan kamu mesti membaca lagi bacaan nyata yang datang silih berganti,
dari bangun sampai saat tidur lagi,

dan oleh karena itulah aku dan kamu mohon
lindungan saat tiupan kefasikan datang masuk jiwa,
dan oleh karena itulah aku dan kamu mohon
diberi pengetahuan sehingga memahami arti bacaan
dan oleh karena itulah aku dan kamu mohon
diberi kekuatan lahir-batin
saat menjalani ketakwaan dan menghindari kefasikan,

Tetapi itu semua adalah upaya,
sementara yang silih berganti datang dan pergi,
di luar kendali aku dan kamu,
adalah juga kehendak Dia

Mudah-mudahan aku dan kamu masuk dalam kehendakNya,
sehingga kembali dengan jiwa yang tenang, hati ikhlas serta diridhaiNya,
saat mau tidur, selama tidur dan setelah bangun dari tidur,
saat jiwa dipegang dan saat jiwa dilepaskan.


Cibinong, Bogor, Januari 2002
Album III : Emprit Kedandul
SastrawanBatangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar