Jumat, 01 Juli 2011

Seandainya Kucing Marah Saat Kau Makan Ikan Asinmu


Seandainya monyet tidak takut dan tunduk lagi padamu,

maka kau akan dikejar, dicabik atau diterkam,

sebagaimana kejadian di Pasuruan.

Seandainya ular atau harimau tidak menyingkir duluan saat kamu akan lewat,

maka kaulah yang akan menghindar pergi mencari selamat.

Seandainya kucing marah-marah lalu mencakar saat kau menyantap ikan asin kesukaanmu,

maka kau akan menutup kamar makanmu.

Seandainya ayam menolak diternakkan, apalagi disembelih untuk makananmu,

maka kolonel Sanders dan Mc Donald tidak akan membuka banyak gerai di negeri ini.

Seandaniya semut tidak lagi mengejar nyamuk mati kekenyangan,

yang baru saja kau tepuk karena menggigitmu,

maka beragam semut yang sering muncul entah dari mana asalnya,

akan langsung menghisap darahmu.

Seandainya ombak, angin, air tak mau diatur oleh akalmu,

maka kau akan menghisap bukan okssigen dan minum bukan air,

dan kamu tidak akan bisa mengarungi sungai dan laut dengan kapal pesiarmu,

atau terbang dengan pesawat Airbusmu.

Dan karena semuanya itu , hehehe..

kamu akan bertanya : “apalah artinya aku dan apalah dayaku?”

Karena itu bukan seandainya,

maka akan ada yang menjawabmu :

“itu semua telah ditundukkan olehNya

untukmu”

dan kamu akan balik ditanya :

“Nikmat dariNya mana lagi yang bisa kamu dustakan?”


Sastrawan Batangan, Cibinong, 2 Juli 2011

http://www.sastrawanbatangan.blogspot.com


* Inspirasi dari beberapa kejadian alam di luar kebiasaan yang banyak terjadi di bulan Juni 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar