Aku dan juga sebagian besar di antaramu bukanlah orang penting di negeriku,
apalagi di dunia yang kata orang fana ini,
karena belum pernah disoting tivi sebagai selebritis,
karena belum pernah laku sebagai anggota parlemen
karena belum pernah duduk di kursi birokrasi eselon tinggi yang diekspose media masa
karena belum pernah disorot orang sebagai konglomerat
sehingga tak ditulis di sejarah,
apalagi mengukirkan prasasti.
Tetapi kalau ada banyak orang tidak penting seperti aku dan juga sebagian besar di antaramu ini,
lantas mau bertindak dan lantas mau pula mengajak orang,
agar tidak berkata “ah” dan semacamnya kepada ibu-bapanya,
agar tidak “membunuh” anak-anak karena takut miskin,
agar tidak “menggembosi” harta si miskin
agar mau “merampas” harta si kaya dengan cara yang benar sehingga produktif bergulir untuk memberdayakan si miskin,
agar berkata dan bertindak adil kepada semua, walau beda suku, agama dan latar belakang,
agar selalu meluruskan jalan dengan selalu ingat dan selalu memberi manfaat dengan “pas”
mulai dari yang paling kecil sekalipun tetapi itu adalah tindakan yang “selalu”,
maka aku, kamu dan banyak orang yang tidak penting di negeri ini,
menjadi benar-benar dan amat sangat penting,
karena aku, kamu dan negeri ini akan memanennya di masa depan
Cibinong, 6 Juni 2011
Sastrawan Batangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar