Minggu, 01 Maret 2009

SiOmai SiAmoi


Si amoi yang aduhai sedang asyik makan siomai,
di pinggir pantai Ancol tempat orang bersantai.
Rautnya yang cantik menggelitik, pesonanya yang sejuk mengetuk,
bodinya yang padat berisi,
membuat banyak orang melirik tertarik,
membuat banyak orang senyum-senyum ingin mengulum.

Si amoi yang aduhai melamun ketika sedang makan siomai,
ia tak tahu apakah moyangnya dulu pernah ikut menapaki jalan sutera,
ia tak tahu apakah moyangnya pengikut atau penentang Kongfutze,
ia tak tahu apakah moyangnya dulu pernah dikejar Kubilai Khan,
ia tak tahu karena apakah moyangnya sampai di bumi Nusantara,
ia tak tahu apakah moyangnya dulu juga pernah menikmati siomai.

Si amoi yang aduhai menarik nafas sehabis makan siomai,
ia kini hanya tahu bahwa Siauw Lim Pay adalah legenda,
ia kini hanya tahu Nusantara adalah kampungnya,
ia kini tak lagi tahu bagaimana perjuangan leluhurnya,
ia kini hanya tahu kalau ia mesti mendoakan moyangnya,
sebab lantaran doa dan kerja moyangnya,
ia bisa menonton kungfu Andi Lau,
ia bisa menikmati siomai sambil bersantai,
di bumi Nusantara yang indah menggoda.

Cibinong, 4 November 1996
Album II KopatKapit
SastrawanBatangan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar