
Karena kangmas sembrono,
maka kangmas mengaduh-aduh kesakitan,
tergelincir di lantai yang licin itu,
sementara kawanmu hanya hampir-hampir saja,
sementara kawanmu yang lain selamat-selamat saja,
padahal kaki-kakinya sama-sama menapak,
di lantai yang juga licin itu.
Dan kalau engkau tanya kawanmu yang selamat-selamat saja,
mengapa bisa ?
Sungguh sederhana jawabnya,
kata dia,
selicin-licinnya situasi,
segawat-gawatnya kondisi,
selama mau mendengar, melihat, merasa,
apalagi mengingatNya
selama itu pula tidak akan terpeleset,
tidak akan tergelincir.
Karena sebaliknya,
di lantai yang sangat kasarpun,
siapa saja bisa saja terpeleset,
siapa saja bisa tergelincir
selama tidak mau mendengar, melihat, merasa,
apalagi mengingatNya
Hikmah Sembrono Di Lantai Licin
Sastrawan Batangan, 14 November 2009
http://www.sastrawanbatangan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar