Selasa, 03 November 2009

Mbok Yao Tidak Mengkerdili Negeri Sendiri


Di zaman dulu, wahai negeriku,
orang-orang bule berani bertarung nyawa,
meninggalkan keluarga,
menjelajahi benua,
lalu mengambili kekayaanmu
demi kemakmuran negerinya.


Di zaman kini, wahai negeriku,
betapa orang-orang merdeka negeri ini,
tak berani seperti bule menjelajahi benua,
tak berani seperti bule menyelamatkan pangan rakyatnya,
tak berani seperti bule menggariskan sistem pendidikan warganya,
tak berani seperti bule menstabilkan sistem kesehatan bangsanya,
tak berani seperti bule menerapkan sistem jaminan sosial umatnya,
tak berani seperti bule memantapkan aturan hukum negerinya,
tak berani seperti bule memimpin ekonomi dunia,
tak berani seperti bule menggelimangi teknologi jagad raya,
tak berani seperti bule menjelajahi luar angkasa,
beraninya hanya menjelajahi jabatan demi jabatan
lalu ribut-ribut sendiri,
lalu tunjuk sana tunjuk sini
apalagi kalau tidak ingin bersih sendiri.

Di zaman kini, wahai negeriku,
betapa orang-orang merdeka ditunggu kiprah tulusnya,
memantapkan aturan hukum negerinya,
menyelamatkan pangan rakyatnya,
dan
kalaupun tak mampu memimpin ekonomi dunia,
kalaupun tak bisa menggelimangi teknologi jagad raya,
kalaupun tak dapat menjelajahi luar angkasa,
cukuplah tersedia lapangan kerja rakyatnya
cukuplah terjaga kesehatan dan gizi warganya,
cukuplah terpenuhi pendidikan putra-putri bangsanya,
agar sejahtera yang sudah ada di depan sana
tidak lari karena kesal
melihat orang-orang merdeka ribut saja,
tidak pergi karena sebal
memandang orang-orang merdeka tidak segera memantapkan negerinya.

Sastrawan Batangan, 3 November 2009
Di tengah keributan KPK vs Polri

http://www.sastrawanbatangan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar