Rabu, 14 Oktober 2009

Lupaku Lupamu Lupa Kita


Memang tak ada yang mau tak enak,
semua ingin kaya, semua ingin kuasa,
semua ingin pasangan ganteng atau cantik.
semua ingin punya itu punya ini.
dan lantas berebutlah untuk itu.
Lupa, mabuk.

Lalu kalau tak bisa,
ya, yang sedikit tak enakpun jadi,
dan
lantas berebutlah untuk itu.
Lupa, mabuk

Lalu kalau tak bisa lagi,
ya terpaksa, yang sangat tak enakpun mau.
jadi kulipun mau,
malingpun kalau terpaksa mungkin apa boleh buat.
agar bisa bertahan hidup,
agar tidak menjadi beban orang lain,
agar hajad dapat dipenuhi,
dan lantas berebutlah untuk itu.
Lupa, mabuk

Lupa, lupa dan lupa,
mabuk, mabuk dan mabuk,
sering datang kapan saja,
di mana saja,
kepada siapa saja
dan
karena lupa,
dan
karena mabuk,
dunia jadi gerah,
jagad jadi membara.

Mudah-mudahan aku dan kamu
tidak berebut, tidak lupa, tidak mabuk,
mudah-mudahan aku dan kamu,
diberi kekuatan untuk menganjurkan agar tidak berebut, tidak lupa dan tidak mabuk.
agar duniamu duniaku tidak gerah. jagad tidak membara.
agar duniamu duniaku jadi adem ayem makmur sejahtera

Sastrawan Batangan; 27 Mei 1995/ 3 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar