
Memang benar bahwa “tidak” itu sukar,
ketika yang sangat menyayangi,
harus memenuhi permintaan yang amat disayangi
ketika yang sangat menakuti,
harus memenuhi permintaan yang amat ditakuti
Memang benar bahwa “tidak” yang lembut itu gampang,
ketika kasih sayang sudah diukir dalam hati.
Memang benar bahwa “tidak” nan manis itu gampang,
ketika ketrampilan diplomasi sudah dipahat dalam bibir.
Memang benar bahwa “tidak” nan suci itu gampang,
ketika menyampaikan “tidak” tanpa kentara sudah meresap dalam sel-sel tubuh.
Memang benar bahwa “tidak” nan bijak itu gampang,
ketika akal yang bersimbiose dengan petunjuk Sang Maha sudah disolder dalam benak.
Memang benar bahwa “tidak itu” sukar
dan
memang benar bahwa “tidak” itu gampang.
Sastrawan Batangan, 17 Oktober 2009
http://www.sastrawanbatangan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar